Monday, October 26, 2009

Sidang Marwa Dimulai

Mulai hari ini proses persidangan atas pembunuhan Marwa El Syarbini dimulai. Mungkin ada yang belum tahu siapa Marwa, Marwa dibunuh sama tetangganya di dalam persidangan tuntutan penghinaan baik personal dan kepercayaannya (kebanyakan) oleh tetangganya itu. Tetangganya orang Jerman-Rusia bernama Alex (29 thn), dia bisa nyelipin pisau dapur sepanjang 18 cm ke persidangannya, dan ketika Marwa lagi bersaksi dia lari ke Marwa, dan nusuk Marwa sebanyak 18 kali dalam 32 detik. Ketika suami Marwa mau nyelamatin istrinya, suaminya malah ditembak oleh polisi penjaga persidangan (suaminya koma beberapa hari cuma lalu membaik). Hehehehe, cukup aneh yah, untuk negara secanggih Jerman, kok bisa terdakwa nyelipin pisau sepanjang itu ke persidangan, entah polisinya bego atau tolol, 32 detik itu bukan sekejap mata, itu lama, kok bisa si Alex sampe selama itu nusuk2in pisaunya ke Marwa sampai dia mati (insya Allah syahid)?, dan kenapa ketika suaminya lari mau nyelamatin, polisi begitu reaktif dan sangat siaga nembak dia?, wallahu'alam.



Saya sendiri tahu kematian Marwa pas baca kolom berita kecil di koran, kematiannya bener2 nggak di ekspos media, baru setelah kematiannya "bocor" ke media internasional, gelombang protes besar terhadap pemerintah Jerman, terutama dari Mesir, negara asal Marwa. Baru setelah itu berita Marwa agak naik ke permukaan disini, cuma tetap aja nggak sensasional, entah kebetulan karena saat itu juga masa kematiannya Michael Jackson atau kesengajaan, sekali lagi wallahu'alam.

Singkatnya, beberapa "fundamentalis" belakangan udah mengancam akan membunuh si Alex ini atas perbuatannya ke Marwa, makanya sidang ini termasuk sidang dengan tingkat keamanaan sangat tinggi, tempat sidang di lindungi sama kaca panser yang anti peluru, 220 polisi disiagain di sidang ini juga. Meski saya nggak berharap banyak karena lemahnya hukum disini (bukan lemah sistemnya, sistemnya sangat solid, tapi lemah dalam hukumannya, hukuman2 disini terlalu ringan buat kejahatan, terus juga nggak ada hukuman mati disini), mudah2an si Alex dapet hukuman seberat2nya, dan nggak ada aksi2 anarkis dari para "fundamentalis" yang nantinya bakal bikin susah umat muslim disini juga, saya percaya Marwa juga nggak mau dibales dengan suatu perbuatan yang akan bikin susah saudara2nya yang lain.

*Alle Bilder wurden aus Bild.de aufgezeichnet.